Bagaimana Prospek Kelapa Sawit 10 Tahun Kedepan?

Prospek Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit menjadi minyak nabati yang paling banyak dan ditemukan, terutama separuh dari semua produk kebutuhan rumah tangga. Penggunaannya diperkirakan akan terus meningkat pada tahun berikutnya, sehingga timbul pertanyaan bagaimana prospek kelapa sawit 10 tahun kedepan?

Di sinilah, jasa penulis artikel Jogja kontenindo akan membahasnya.

Kelapa Sawit Sebagai Komoditas Ekspor yang Menguntungkan

Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia yang dikirim ke luar negri untuk memenuhi kebutuhan industri di beberapa negara. Hampir setiap tahun ekspor sawit ini terus mengalami peningkatkan dan membuat Indonesia menjadi pengekspor kelapa sawit terbesar di dunia.

Semakin bertumbuhnya populasi dunia dan meningkatnya kebutuhan konsumsi akan produk berbahan baku minyak kelapa sawit ini, membuat ekspor barang tersebut menjadi salah satu komoditas yang paling menguntungkan, bahkan dapat diprediksi akan bertahan dalam jangka waktu cukup lama.

Saat ini, industri kelapa sawit di Indonesia terus mengalamai perkembangan pada tingkat yang tidak berkelanjutan. Hal ini dapat beresiko pada kerusakan hutan karena pertumbuhannya semakin tidak terkendali. Sehingga, perlu sikap tegas dari pemerintah agar masalah ini bisa dicegah dan teratasi.

10 Tahun Kedepan, Akankah Kelapa Sawit Masih Memiliki Prospek yang Baik?

Terlepas dari berbagai kontroversi di sektor perkebunan kelapa sawit ini, Industri tersebut tetap memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Mulai dari meningkatnya PDB hingga pembukaan lapangan kerja untuk masyarakat dan petani di sekitarnya.

Bisa dikatakan, jika masa depan sektor kelapa sawit ini masih terlihat sangat cerah bahkan untuk 10 tahun kedepan. Walaupun nantinya, akan banyak tekanan khusus dari dunia internasional dan sektor perkebunan yang terus mengkritisi mengenai pengelolaan di bidang tersebut.

Perlu kerjasama yang solid antara pemerintah sebagai garda pelindung lingkungan Indonesia dan juga masyarakat, ataupun konsultan perkebunan sawit diharapkan bisa terus mengawal perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Ini agar menghasilkan sebuah kolaborasi yang peduli terhadap pembangunan berbasis lingkungan.

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit

Meskipun perkebunan kelapa sawit memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi khususnya disektor pertanian, namun perlu diketahui jika pengelolaannya dilakukan dengan tidak benar, maka banyak sekali dampak negatif yang akan terjadi. Di antara sebagian contohnya seperti:

Dampak Terhadap Ekologi

Dalam pengembangan dan perluasan perkebunan kelapa sawit, di dalamnya terdapat proses alih fungsi yang merubah bentang lahan alam luas. Sehingga, menyebabkan kerusakan terhadap kesehatan lingkungan dan akan berpengaruh pada mahluk hidup serta ekosistem di dalamnya..

Produksi kelapa sawit telah memakan lebih dari 6 juta hektar hutan primer di Indonesia. Hutan hujan merupakan rumah bagi jutaan spesies tanaman, hewan dan serangga di dunia. Sehingga hilangnya hutan pasti membahayakan keanekaragaman hayati tersebut.

Dampak Terhadap Ekonomi

Perkebunan kelapa sawit juga memberikan dampak pada bidang ekonomi yang disebabkan oleh perubahan bentang alam terutama hutan, lahan, aliran air, danau dan sungai. Sehingga, hal tersebut membatasi dan mengurangi kemampuan akses untuk masyarakat adat sekitar.

Selain itu, bentang alam yang berubah juga dapat menutup akses dipedesaan dan dapat mengganggu petani. Terutama dalam meneruskan dan memelihara anugrah alam yang selama ini menjadi alat dan sumber mata pencaharian, pangan dan papan mereka.

Dampak Terhadap Sosial Budaya

Perubahan bentang alam juga akan memberikan pengaruh besar terhadap kondisi dan kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya. Ini diakibatkan oleh penguasaan dan persaingan, yang semakin mengurangi dan merubah secara paksa kebiasaan dan kearifan lokal masyarakatnya.

Hal tersebut seperti berkurang atau tertutupnya hak dan akses perjalanannya, mata pencaharian, nilai budaya dan juga agama, mobilisasi tenaga kerja dari luar yang berlebihan. Terlebih ada dukungan dan hadirnya perkebunan ataupun pabrik kelapa sawit di sana..

Terjadinya Konflik Lahan

Konflik lahan dan sumber daya agraria penguasaan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan ketimpangan dan ketidak-adilan dalam masyarakat. Sehingga, tidak heran jika sering terjadi benturan dan sengketa yang mengorbankan harta benda dan bahkan juga nyawa.

Jika konflik sengketa lahan ini terus terjadi berlarut-larut, akan berdampak buruk pada masyarakat yang terjebak seolah-olah mereka merusak hutan, seperti yang saat ini dituduhkan sejumlah pihak. Untuk mengatasinya, diperlukan gerak tegas pemerintah mengenai masalah sengketa ini.

Penyebab Terjadinya Pencemaran

Perkebunan kelapa sawit sering dinilai sebagai penyebab dari pencemaran air, udara dan tanah. Hal ini dikarenakan aktifitas pembukaan lahan perkebunan, seperti erosi dan sedimentasi, pembakaran lahan hutan serta penggunaan bahan kimia pertanian yang berasal dari bahan berbahaya.

Sehingga, efek dari kegiatan pembukaan lahan tersebut sering dinilai sebagai pemicu berbagai dampak mengerikan dan pencemaran. Selain itu, aktifitas pabrik juga memberi pengaruh pada tercemarnya lingkungan karena terpapar dan menguap dalam air, tanah dan udara sekitarnya.

Cara Menjaga Perkebunan Kelapa Sawit Agar Terus Potensial

Menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan oleh industri dunia, kelapa sawit harus terus dijaga perkembangannya agar prospek kelapa sawit 10 tahun kedepan masih potensial dan berkelanjutan. Dalam hal ini, dibutuhkan kerja sama seimbang antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat luas lainnya. Seperti:

Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Untuk terus menjaga produktivitas kelapa sawit ini, dibutuhkan pengelolaan yang berkelanjutan artinya berbagai pihak berusaha untuk mengembangkan, memproduksi dan menggunakan minyak kelapa sawit ini dengan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat.

Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya potensi kerusakan, mengurangi dan mengatasi dampak negatif terhadap lingkungan ataupun sosial dengan terus melakukan penataan, pengembangan, pemeliharaan serta pengawasan, agar pengelolaan kelapa sawit ini dapat terus berkelanjutan.

Penanganan Dampak Negatif dan Pengembangan Terhadap Dampak Positif

Untuk mengurangi terjadinya kerusakan di berbagai sektor, maka penanganan dampak negatif dan pengembangan terhadap dampak positif ini sangat penting untuk dilakukan. Contohnya bisa dengan cara meminimalkan dan mengontrol erosi dan degradasi tanah di area perkebunan.

Selain itu, semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit ini harus menjalani pelatihan dalam bidang lingkungan, agar pengelolahan limbah baik di areal perkebunan maupun industri pengolahan bisa dikurangi, didaur ulang, digunakan kembali dan dibuang dengan pertanggungjawaban.

Monitoring dan Evaluasi Perkebunan Kelapa Sawit

Agar sektor perkebunan kelapa sawit ini terus berjalan diarah yang benar, pengelolaan, pemantauan dan evaluasi penting untuk terus dilakukan. Hasil dari proses evaluasi tersebut kemudian akan digunakan sebagai dasar perbaikan untuk proses operasional kedepannya.

Selain itu, pengelola harus memiliki sistem perbaikan dari semua aspek lingkungan yang mana semua aspek tersebut harus terus menerus dimonitori rencana dan berbagai pelaksanaan kegiatannya. Sehingga dampak terhadap lingkungan bisa mudah terdeteksi dan juga segera teratasi.

Untuk mempertahankan prospek kelapa sawit 10 tahun kedepan, pengelolaan yang berkelanjutan harus terus disosialisasikan dan diterapkan oleh semua pihak yang terlibat. Sehingga tidak hanya perusahaan besar yang bisa menikmati hasilnya tetapi juga masarakat dan petani kecil di sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Open chat
Assalamualaikum
Dengan Kontenindo, ada yang bisa kami bantu?